Minggu, 30 November 2014

Teori Kehidupan Seorang Muslim



Dalam kehidupan kita butuh teori yang dijadikan sebagai acuan untuk menjalani kehidupan. Seperti kurikulum dalam pendidikan, arsitek pada sebuah pembuatan bangunan, atau ilmu tata rias pada kecantikan. Begitu juga dalam hidup kita, kita membutuhkan teori yang akan menuntun kita agar kita tidak tersesat. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Asy Syuara : 214-216

"Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman, Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan"

Hidup kita ini sudah terprogram, sudah teratur dan ada aturannya maka kita semua tak harus mengubah aturan yang sudah diberikan oleh Allah SWT. Itulah mengapa kita harus berdakwah, seperti kita harus mengeluarkan CO2 karena kita sudah menerima O2. Maka ketika kita menerima ilmu maka kita juga harus mendakwahkannya. 

Prinsip yang harus kita tanamkan dalam diri kita adalah sikap ikhlas. Yang dimaksud dengan ikhlas adalah senang hati atau rela hati dalam melaksanakan ibadah. Jangan pernah ada rasa terpaksa dalam diri kita ketika melakukan ibadah. Contoh ketika kita harus mengeluarkan zakat maka kita harus mengeluarkannya secara ikhlas seperti ketika kita mengeluarkan kotoran kita. Karena zakat itu bukanlah hak kita tapi milik orang lain. 

Ibadah merupakan sebuah kebutuhan bagi seorang muslim yang harus dipenuhi. Seperti manusia membutuhkan makan, manusia membutuhkan oksigen untuk bernafas. Begitu juga manusia harus membutuhkan ibadah sebagai bentuk kenormalan dirinya. Jika manusia tidak makan tentu tidak akan bisa, begitu juga manusia membutuhkan ibadah. 

Allah berfirman dalam Q.S.  Al-Ĥaj:46 - "maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada."

Islam menyusuh umatnya agar menjadi orang yang aktif. Kesadaran seorang muslim merupakan pondasi utama dalam menjalankan Islam. Ibarat melihat sampah dipinggir jalan maka kita dituntut untuk berpikir mengambil dan membuangnya ke tempat sampah atau membiarkannya berserak. Begitu juga ketika seorang muslim menyikapi Al Qur'an, membiarkannya atau mempraktekkannya harus didasari kesadaran diri dari seorang muslim itu sendiri. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Terpopuler

Terpopuler Bulan Ini

Terpopuler Minggu Ini