ADA seorang 'ibu' mengeluh (curhat) via fb saya: "kenapa suami saya tidak kunjung mau berubah?" Padahal saya sudah berupaya untuk berkomunikasi dengan beragam cara untuk menjelaskan artipenting perubahan itu untuk kebaikan keluarga kami.
Atas pertanyaan itu saya katakan, meminjam kalimat bijak orang-orang yang telah mengubah dunia:
Dulu, ketika saya masih muda, saya -- bahkan -- ingin mengubah seluruh dunia. Lalu saya sadari, betapa sulit mengubah seluruh dunia ini, lalu saya putuskan untuk mengubah negara saya -- Indonesia -- saja. Ketika saya sadari bahwa saya tidak bisa mengubah negara saya, saya mulai berusaha mengubah kota saya, Yogyakarta. Ketika saya semakin tua, saya sadari bahwa "tidak mudah mengubah kota saya". Maka saya mulai berupaya untuk mengubah keluarga saya. Dan, kini saya sudah semakin tua, saya pun tak bisa mengubah keluarga saya. Maka, saya sadari bahwa satu-satunya yang bisa saya ubah adalah diri saya sendiri.
Tiba-tiba saya tersadarkan bahwa bila saja saya bisa mengubah diri saya sejak dahulu, saya pasti bisa mengubah keluarga saya dan kota saya. Pada akhirnya saya akan bisa mengubah negara saya, dan saya pun bisa mengubah seluruh dunia ini.
Tidak ada yang bisa kita ubah sebelum kita mengubah diri sendiri. Tak bisa kita mengubah diri sendiri sebelum mengenal diri sendiri. Tak kan kenal pada diri sendiri sebelum mampu menerima diri ini apa adanya.
Inilah yang perlu kita sadari!
Ibda' bi nafsik (Mulailah dari diri anda sendiri)!
Kami ambil dari catatan Ustadz Muhsin Hariyanto
Atas pertanyaan itu saya katakan, meminjam kalimat bijak orang-orang yang telah mengubah dunia:
Dulu, ketika saya masih muda, saya -- bahkan -- ingin mengubah seluruh dunia. Lalu saya sadari, betapa sulit mengubah seluruh dunia ini, lalu saya putuskan untuk mengubah negara saya -- Indonesia -- saja. Ketika saya sadari bahwa saya tidak bisa mengubah negara saya, saya mulai berusaha mengubah kota saya, Yogyakarta. Ketika saya semakin tua, saya sadari bahwa "tidak mudah mengubah kota saya". Maka saya mulai berupaya untuk mengubah keluarga saya. Dan, kini saya sudah semakin tua, saya pun tak bisa mengubah keluarga saya. Maka, saya sadari bahwa satu-satunya yang bisa saya ubah adalah diri saya sendiri.
Tiba-tiba saya tersadarkan bahwa bila saja saya bisa mengubah diri saya sejak dahulu, saya pasti bisa mengubah keluarga saya dan kota saya. Pada akhirnya saya akan bisa mengubah negara saya, dan saya pun bisa mengubah seluruh dunia ini.
Tidak ada yang bisa kita ubah sebelum kita mengubah diri sendiri. Tak bisa kita mengubah diri sendiri sebelum mengenal diri sendiri. Tak kan kenal pada diri sendiri sebelum mampu menerima diri ini apa adanya.
Inilah yang perlu kita sadari!
Ibda' bi nafsik (Mulailah dari diri anda sendiri)!
Kami ambil dari catatan Ustadz Muhsin Hariyanto
0 komentar:
Posting Komentar