Minggu, 21 April 2013

Sejarah Singkat PAY Muhammadiyah Gubug


Pada tahun 1983, Bp. Piryas Hadi Utomo dan Bp. Bambang Ahmad Sya’bani selaku anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gubug mencari calon putra-putri yang akan diasuh oleh Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Gubug. Setelah mencari di Gubug, Kuwaron, dan sekitarnya akhirnya mendapatkan di Ngroto berjumlah tiga anak yaitu, Muhammad Subari, Turmudzi, dan Maskanah. Kemudian pulang lewat Jeketro dan mendapatkan anak lagi di Kemiri yaitu Slamet dan Joko.

Panti Asuhan Muhammaiyah yang pertama masih bergabung dengan Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin PKU Muhammadiyah Gubug yaitu kontrak di salah satu rumah seorang pegawai Perhutani. Panti Asuhan berada di belakang sebelah selatan BP/RB PKU Muhammadiyah Gubug.
Pada saat Bp. Bambang A. Sya’bani menjabat sebagai ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gubug ada salah seorang pegawai dari Dinas Sosial propinsi JawaTengah yang pulang dari Purwodadi kemudian melihat Panti Asuhan Muhammadiyah Gubug  kemudian didata oleh pegawai tersebut. Kebetulan Muhammadiyah Gubug mendapatkan tanah di Desa kuwaron yang letaknya di sebelah SMP N Gubug yang diberikan oleh Kepala Desa Kuwaron. Tidak lama kemudian pihak Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Gubug mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah berupa bangunan fisik atau gedung yang sekarang dipakai untuk santri putri.
Tantangan Panti Asuhan Muhammadiyah Gubug pada waktu itu adalah kekhawatiran dari warga sekitar masyarakat Gubug tentang kemampuan Muhammadiyah untuk menjamin anak-anak Panti Asuhan. Alhamdulillah awalnya hanya lima orang, sekarang sudah berpuluh-puluh anak yang mau menjadi penghuni Panti bahkan sampai menolak Karena tempat yang terbatas. Alhamdulillah juga sekarang panti asuhan sudah memisahkan antara santri putra dan santri putri karena sudah memiliki gedung sendiri-sendiri.

2 komentar:

 

Terpopuler

Terpopuler Bulan Ini

Terpopuler Minggu Ini