Selasa, 30 Juni 2015

Ubahlah Dirimu, Sebelum Anda (Bermimpi) Mengubah Orang Lain!

0 komentar
ADA seorang 'ibu' mengeluh (curhat) via fb saya: "kenapa suami saya tidak kunjung mau berubah?" Padahal saya sudah berupaya untuk berkomunikasi dengan beragam cara untuk menjelaskan artipenting perubahan itu untuk kebaikan keluarga kami.

Kiat Menanamkan Kedisiplinan pada Anak

0 komentar

Mendidik anak memang susah-susah gampang. ada hal yang harus diingat bahwa kita sebagai orang tua yang harus menyesuaikan dan mengerti mereka, bukan sebaliknya. Karena orang tua pernah mengalami sebagai anak, sedangkan mereka belum pernah menjadi orang tua. Anak-anak membutuhkan bimbingan dan contoh dari orang tuanya, terutama dalam hal disiplin atau mematuhi aturan. Artinya, jangan harap anak bisa disiplin bila orang tuanya tidak disiplin.

Berikut ini kiat-kiat yang bisa kita lakukan untuk menanamkan disiplin pada anak 
 -    Belajar mengatakan “tidak” secara tegas dengan sabar, penuh kasih sayang, berwibawa, dan tanpa nada marah. Kemampuan ini akan membantu dalam mendidik anak sehingga mereka mengetahui bahwa ada batasan dalam berbuat sesuatu.
-    Bersikap konsisten. Jika kita sudah mengatakan akan ada sanksinya akibat perilakunya yang tidak baik, terapkan sanksi tersebut agar anak tidak akan pernah mencoba untuk memainkan kita. Sikap yang tidak konsisten akan menghancurkan aturan dan disiplin.
-    Fokus pada satu atau dua target perilaku yang harus ditaati dengan baik pada waktu yang bersamaan. Misalnya makan harus dihabiskan, makanan tidak boleh dibuat mainan. Umumnya akan lebih efektif untuk mengajarkan anak pada satu atau dua bidang yang terfokus daripada mengajarkannya sedikit-sedikit tapi dengan berbagai macam bidang yang berbeda-beda.
-    Jangan malu untuk berlaku sebagai “bos” dalam membina hubungan dengan anak. Jika tidak, anak akan cenderung berbuat seenaknya seperti anak ayam kehilangan induk dan akhirnya akan berperilaku negative.
-    Ajarkan anak berdisiplin dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan cinta kasih.
-    Disiplin yang konsisten merupakan hal yang aman dan baik. Kepatuhan anak merupakan salah satu jaminan agar ia selamat dari bahaya.
-    Untuk langkah awal, ajarkan anak dengan cara memfokuskan mereka agar menurut pada aturan atau disiplin yang kita buat. Anak sudah cukup mengerti untuk mempelajari konsep ini.

Semoga kiat-kiat mengajarkan disiplin kepada anak ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Yang juga harus diketahui bahwa pada diri anak-anak itu wajar jika ada “bandel/ngeyel” karena mereka masih dalam masa perkembangan. Bersabar dan banyaklah beristighfar untuk kita semua dan anak-anak kita. Selain itu tetap berdoa kepada Allah SWT agar Allah mengampuni dan perilaku buruk pada anak tidak berlanjut. Semoga anak-anak kita menjadi anak yang shalih-shalihah. Aamiin…

Sumber : Suara Muhammadiyah 

Senin, 29 Juni 2015

Minggu, 28 Juni 2015

Kuliah Subuh : Empat Kebiasaan Para Rasul

0 komentar
Kuliah  Subuh pada hari ke dua belas Ramadhan tahun ini di Masjid As Salamah Kompleks RSU PKU Muhammadiyah Gubug penceramah menjelaskan tentang empat kebiasaan para Rasul yang bisa kita teladani. Empat kebiasaan yang dilakukan oleh para Rasul ini semuanya merupakan hal yang sekarang ini masih tetap saja menjadi hal yang tidak basi bahkan selalu bisa dilakukan.
Adapun empat kebiasaan yang dilakukan oleh para Rasul adalah sebagai berikut:

Jumat, 26 Juni 2015

Benteng terhadap Amal Perbuatan Manusia

0 komentar

Setiap manusia diberikan karunia oleh Allah SWT berupa banyak nikmat yang tak pernah terhitung jumlahnya. Jika kita ingin mengetahui betapa besar nikmat Allah, tentu kita tidak akan mampu untuk menghitung satu per satu. Salah satu nikmat yang kita miliki adalah nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kita semua bisa mengerjakan puasa di Bulan Ramadhan ini.
 
Pada kultum subuh pagi ini, penceramah menjelaskan tentang benteng amal yang akan menghindarkan manusia kepada sifat sombong. Adapun benteng amal yang bisa kita jadikan agar kita tidak memiliki rasa sombong adalah :

1.       Amal yang kita perbuat itu dari Allah

Setiap amal yang kita perbuat sejatinya merupakan karuniat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita semua. Hal ini akan menghindarkan diri dari rasa menyombongkan diri ketika berbuat yang baik. Salah satu contoh adalah misal ada teman kita yang berhasil dan kita juga ikut membantu keberhasilannya, kita tidak boleh berbangga hati karena pertolongan kita teman kita tersebut menjadi berhasil. Tapi semuanya atas karunia Allah SWT.

2.       Semua amal untuk keridhoan Allah SWT dan untuk melemahkan hawa nafsu
Amal yang kita perbuat hanya untuk mencari keridhoan dari Allah SWT. Setiap manusia pasti memiliki hawa nafsu, hal inilah yang kadang menjerumuskan manusia ke lembah nista karena menuruti hawa nafsu dan melupakan mencari ridho Allah SWT. Maka setiap amal yang kita perbuat seharusnya hanya untuk mencari keridhoan dari Allah SWT.

3.       Amal yang kita perbuat untuk mendapatkan pahala dan menghindarkan dari sifat tamak dan riya

Amal yang kita perbuat ini karena juga ada pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT, jangan sampai karena sifat tamak dan riya dalam diri kita akhirnya ibadah kita menjadi sia-sia.

Dari penjelasan diatas kita bisa menyimpulkan bahwa orang yang ikhlas atau mukhlis itu adalah mereka yang menyembunyikan amal baiknya sebagaimana dia menyembunyikan amal buruknya. Tidak ada satu orang pun yang menginginkan aibnya diketahui oleh orang lain.

Sedangkan yang disebut dengan perbuatan ikhlas adalah ketika seseorang sudah tidak mengharapkan pujian dari orang lain. Ketika ada yang memuji, seseorang yang beramal ini tidak berbangga hati.

Demikian kultum subuh pada hari kesepuluh Ramadhan ini yang disampaikan oleh Bp. Rois Hamdani di Masjid As Salamah Kompleks RSU PKU Muhammadiyah Gubug. Semoga bermafaat

Senin, 22 Juni 2015

Santriwati PAY Muhammadiyah Gubug Raih Beasiswa Pendidikan Dokter di UMY

2 komentar
Alhamdulillahirobbil 'alamiin.. kami bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak sekali nikmat yang tak pernah bisa dihitung. Salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kami pada Bulan Ramadhan yang mulia ini adalah salah satu santri Panti Asuhan Anak Yatim (PAY) Muhammadiyah Gubug berhasil meraih beasiswa Pendidikan Dokter di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Beasiswa ini sebagai wujud bentuk kepedulian pendidikan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia serta upaya pengembangan Muhammadiyah. Beasiswa ini diberikan kepada santri yang kurang mampu dari Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Muhammadiyah di Indonesia.
 

Terpopuler

Terpopuler Bulan Ini

Terpopuler Minggu Ini